SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO MINTA PEMDA DAN MASYARAKAT PERTAHANKAN IDENTITAS ETNIS
SRI SULTAN HAMENGKU BUWONO MINTA PEMDA DAN MASYARAKAT
PERTAHANKAN IDENTITAS ETNIS
Barani-News
Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah daerah bersama masyarakat dapat
mempertahankan dan menjaga identitas etnis yang ada di Sumatera Utara.
Identitas etnis yang diwujdkan dalam bentuk pakaian, makanan, tradisi dan
filosofi tersebut merupakan modal besar untuk dapat berkompetisi di era
globalisasi.
Demikian disampaikan Sri Sultan dalam acara jamuan makan malam dan sarasehan
bersama Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST dan Forum Komunikasi Warga Jawa
(FKWJ) di Aula Martabe, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Sabtu (3/3) malam.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ny Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho,
istri Sri Sultan Gusti Kangjeng Ratu Hemas yang juga anggota DPD RI, putri Sri
Sultan Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, para kepala SKPD dan pejabat Pemrovsu.
“Setiap etnis wajib mempertahankan identitasnya dalam bentuk pakaian,
menu makanan, tradisi dan filosofi, yang sudah mengalami proses selama
ratusan tahun. Harapan saya pemerintah daerah beserta warga masyarakat dapat
bersama-sama melestarikan budaya setiap etnis yang ada di Sumatera Utara ini ,”
kata Sri Sultan di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Beliau menegaskan bahwa segenap masyarakat perlu menggali dan mempertahankan
berbagai kearifan lokal yang ada. Karena siapa tahu, ujar Sri Sultan, yang
lokal itu justeru dapat menjadi global dan menjadi jati diri serta identitas
bangsa untuk dapat bersaing di era bebas saat ini dan mendatang.
Ditambahkannya, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang bisa
membedakanantara antara modernisasi dan westernisasi. Oleh karenanya, kemajuan
dengan tuntutan modernisasinya tidak harus menghilangkan budaya lokal yang
merupakan identitas bangsa.
Untuk itu, Sri Sultan mendorong masyarakat dan pemerintah untuk bahu embahu
mewujudkan kehidupan yang lebih baik ke depanya. Karena hanya dengan cara
seperti itu bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk dapat bergaul secara
seimbang di kancah internasional. “Mari kita bangun kebersamaan untuk membangun
daya saing, sehingga bangsa kita mampu berkompetisi dengan negara lain. Bangsa
kita hendaknya bukan hanya menjadi konsumen bagi negara maju. Masyarakat yang
maju dan sejahera serta pemerintahan yang baik merupakan persyaratan minimal
untuk menjadi bangsa yang kompetitif,” imbuh Sri Sultan.
Sementara itu, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho memaparkan keberagaman etnis yang
ada Sumatera Utara menyebabkan daerah ini kerap disebut sebagai miniaturnya
Indonesia. Gatot bahkan menyebutkan, Sumatera Utara juga pantas di sebut
sebagai truly asia mengingat keberagaman etnis dan budaya yang ada. Di tengah
derasnya arus globalisasi saat ini, maka setiap etnis yang ada di SumateraUtara
harus mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan para leluhur. “Karena
dengan memperetahankan kekayaan kearifan lokal dan budaya yang kita
miliki, maka kita yakin dan mampu bersaing di tengah arus globalisasi,” ujar
Gatot.
Sri Sultan Hamengku Buwono Minta Pemda dan Masyarakat Pertahankan Identitas Etnis
Medan,
Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah daerah bersama masyarakat dapat mempertahankan dan menjaga identitas etnis yang ada di Sumatera Utara. Identitas etnis yang diwujdkan dalam bentuk pakaian, makanan, tradisi dan filosofi tersebut merupakan modal besar untuk dapat berkompetisi di era globalisasi.
Demikian disampaikan Sri Sultan dalam acara jamuan makan malam dan sarasehan bersama Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho, ST dan Forum Komunikasi Warga Jawa (FKWJ) di Aula Martabe, Kantor Gubernur Sumatera Utara, Sabtu (3/3) malam. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ny Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, istri Sri Sultan Gusti Kangjeng Ratu Hemas yang juga anggota DPD RI, putri Sri Sultan Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, para kepala SKPD dan pejabat Pemrovsu.
“Setiap etnis wajib mempertahankan identitasnya dalam bentuk pakaian, menu makanan, tradisi dan filosofi, yang sudah mengalami proses selama ratusan tahun. Harapan saya pemerintah daerah beserta warga masyarakat dapat bersama-sama melestarikan budaya setiap etnis yang ada di Sumatera Utara ini ,” kata Sri Sultan di hadapan ratusan masyarakat yang hadir.
Beliau menegaskan bahwa segenap masyarakat perlu menggali dan mempertahankan berbagai kearifan lokal yang ada. Karena siapa tahu, ujar Sri Sultan, yang lokal itu justeru dapat menjadi global dan menjadi jati diri serta identitas bangsa untuk dapat bersaing di era bebas saat ini dan mendatang. Ditambahkannya, masyarakat yang maju adalah masyarakat yang bisa membedakanantara antara modernisasi dan westernisasi. Oleh karenanya, kemajuan dengan tuntutan modernisasinya tidak harus menghilangkan budaya lokal yang merupakan identitas bangsa.
Untuk itu, Sri Sultan mendorong masyarakat dan pemerintah untuk bahu embahu mewujudkan kehidupan yang lebih baik ke depanya. Karena hanya dengan cara seperti itu bangsa Indonesia memiliki kesempatan untuk dapat bergaul secara seimbang di kancah internasional. “Mari kita bangun kebersamaan untuk membangun daya saing, sehingga bangsa kita mampu berkompetisi dengan negara lain. Bangsa kita hendaknya bukan hanya menjadi konsumen bagi negara maju. Masyarakat yang maju dan sejahera serta pemerintahan yang baik merupakan persyaratan minimal untuk menjadi bangsa yang kompetitif,” imbuh Sri Sultan.
Sementara itu, Plt Gubsu H Gatot Pujo Nugroho memaparkan keberagaman etnis yang ada Sumatera Utara menyebabkan daerah ini kerap disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Gatot bahkan menyebutkan, Sumatera Utara juga pantas di sebut sebagai truly asia mengingat keberagaman etnis dan budaya yang ada. Di tengah derasnya arus globalisasi saat ini, maka setiap etnis yang ada di SumateraUtara harus mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan para leluhur. “Karena dengan memperetahankan kekayaan kearifan lokal dan budaya yang kita miliki, maka kita yakin dan mampu bersaing di tengah arus globalisasi,” ujar Gatot.
Berita Terkait
- SUDAH MENGELUARKAN DP 207 JT TETAPI BANGUNAN SUDAH 3 TAHUN TIDAK DISELESAIKAN OLEH PENGEMBANG PERUMAHAN DI PASAR 7 TEMBUNG – DELI SERDANG
- PARTANGIANGAN BONATAON DAN KEBAKTIAN PADANG PUNGUAN POMPARAN RAJA PARJALANG SIBARANI ANAK, BORU, BERE & IBEBERE SE-KOTA MEDAN 11 FEBRUARI 2018.
- PENGURUSAN SIM C DI SATLANTAS POLRESTABES MEDAN
- Kebersamaan Itu Indah
- Peluang Ekonomi Diera MEA